Buaya (crocodylus americanus) digolongkan kedalam reptilia (binatang melata) yang merupakan sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Binatang yang juga dikenal dengan nama bajul ini merupakan karnivora yaitu hewan pemangsa aau pemakan daging.
Buaya memiliki berat rata-rata 785 kg dan rata-rata panjang tubuh 6,1 meter. Buaya terbesar yang pernah ditemukan yaitu buaya air asin dengan panjang 6,5 meter. Buaya dapat mencapai berat maksimal 1.600 kg.
Buaya memiliki kepala besar yang runcing, rahang kuat, gigi yang tajam dan runcing, kaki pendek dengan jari-jari berselaput tebal, ekor panjang, serta kulit tebal menanduk. Tubuhnya yang streamline memungkinkan buaya untuk berenang cepat. Buaya melipat kakinya kebelakang melekat pada tubuhnya, untuk mengurangi hambatan air dan memungkinkannya menambah kecepatan saat berenang.
Buaya cenderung untuk berkumpul di habitat air tawar seperti sungai, danau, lahan basah, dan kadang-kadang air payau.
Buaya mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Buaya memiliki kulit tebal sehingga mudah menyesuaikan diri saat cuaca panas. Buaya yang tidak bisa berkeringat karena tidak mempunyai kelenjar keringat mengurangi penguapan dengan kulit tebal yang dimilikinya. Buaya akan membuka mulutnya untuk menguapkan panas tubuhnya.
Buaya digunakan sebagai lambang dan ikon oleh suatu masyarakat di suatu daerah atau wilayah tertentu. Salahsatu contohnya adalah pada masyarakat Betawi. Pada acara pernikahan masyarakat Betawi, dibuat penganan hantaran berupa sepasang roti buaya. Roti berbetuk buaya ini melambangkan kesetiaan seperti buaya yang selama hidupnya selalu setia pada pasangannya.
Buaya memiliki berat rata-rata 785 kg dan rata-rata panjang tubuh 6,1 meter. Buaya terbesar yang pernah ditemukan yaitu buaya air asin dengan panjang 6,5 meter. Buaya dapat mencapai berat maksimal 1.600 kg.
Buaya memiliki kepala besar yang runcing, rahang kuat, gigi yang tajam dan runcing, kaki pendek dengan jari-jari berselaput tebal, ekor panjang, serta kulit tebal menanduk. Tubuhnya yang streamline memungkinkan buaya untuk berenang cepat. Buaya melipat kakinya kebelakang melekat pada tubuhnya, untuk mengurangi hambatan air dan memungkinkannya menambah kecepatan saat berenang.
Buaya cenderung untuk berkumpul di habitat air tawar seperti sungai, danau, lahan basah, dan kadang-kadang air payau.
Buaya mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Buaya memiliki kulit tebal sehingga mudah menyesuaikan diri saat cuaca panas. Buaya yang tidak bisa berkeringat karena tidak mempunyai kelenjar keringat mengurangi penguapan dengan kulit tebal yang dimilikinya. Buaya akan membuka mulutnya untuk menguapkan panas tubuhnya.
Buaya digunakan sebagai lambang dan ikon oleh suatu masyarakat di suatu daerah atau wilayah tertentu. Salahsatu contohnya adalah pada masyarakat Betawi. Pada acara pernikahan masyarakat Betawi, dibuat penganan hantaran berupa sepasang roti buaya. Roti berbetuk buaya ini melambangkan kesetiaan seperti buaya yang selama hidupnya selalu setia pada pasangannya.
0 komentar:
Post a Comment